Menurut
Jonathan Sarwono, Metode Suksesif Interval (MSI) merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval.
Mengapa data ordinal harus diubah dalam bentuk interval? Data ordinal sebenarnya adalah data
kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai simbol data
kualitatif.
Dalam contoh dibawah ini, misalnya:
- Angka 1 mewakili “sangat tidak setuju”
- Angka 2 mewakili “ tidak setuju”
- Angka 3 mewakili “netral”
- Angka 4 mewakili “setuju”
- Angka 5 mewakili “sangat setuju”
Dalam banyak prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, uji t dan lain sebagainya
mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika kita hanya mempunyai data berskala
ordinal; maka data tersebut harus diubah kedalam bentuk interval untuk memenuhi persyaratan
prosedur-prosedur tersebut. Kecuali jika kita menggunakan prosedur, seperti korelasi Spearman
yang mengujinkan data berskala ordinal; maka kita tidak perlu mengubah data yang sudah ada
tersebut. Itulah sebabnya dalam bagian ini penulis memberikan contoh cara mengubah data
berskala ordinal menjadi data berskala interval. Pada bagian berikut akan diberikan contoh
penghitungan secara manual dan dengan menggunakan prosedur dalam Excel.
Untuk melihat tutorial tersebut, silahkan kunjungi halaman video pada link berikut ini.
Dan untuk file MSI nya silahkan download pada link berikut ini.
Sekian postingan dari kami mengenai Cara Menginstal dan Menggunakan Method of Successive Intervals (MSI). Jika ada yang ingin ditanyakan, silahkan tulis pada kolom komentar dibawah postingan ini. Terima kasih dan semoga bermanfaat!
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan menggunakan bahasa yang semestinya.